|
Semarang-WAWASANews.com
Kamis Sore, (14/2), Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAIN, Busyro, menemui Rektor IAIN Walisongo, Muhibbin Noor, di depan Audit 1 Kampus 1 IAIN Walisongo Semarang, meminta dan mendesak kepada profesor di kampus yang beralamat di Ngaliyan, Semarang, itu, untuk memperpanjang masa registrasi semester genap mahasiswa 2013.
Sebagaimana data yang telah didapatkan WAWASANews, bahwa mahasiswa yang telat membayar SPP, akan dicutikan paksa oleh pihak rektorat pimpinan Muhibbin. Sontak, mahasiswa geger, gempar.
Sementara ini, menurut Busyro, ada 60 mahasiswa yang telat registrasi. “Data yang masuk pada list kami, sementara ini baru ada 59 mas, dan ini ada tambahan satu lagi yang masuk, kemungkinan akan bertambah seterusnya,” katanya.
Kebijakan rektor tersebut, menurut mahasiswa Fakultas Syari’ah semester IV, Satriyo, dianggap tergesa-gesa dan sak kerep udele dewe karena tidak ada sosialisai sebelumnya secara luas dari rektorat. “Para petinggi kampus telah sewenang-wenang atas keputusan ini, sehingga merugikan mahasiswa,” cetusnya.
Kebijakan rektor tersebut, menurut mahasiswa Fakultas Syari’ah semester IV, Satriyo, dianggap tergesa-gesa dan sak kerep udele dewe karena tidak ada sosialisai sebelumnya secara luas dari rektorat. “Para petinggi kampus telah sewenang-wenang atas keputusan ini, sehingga merugikan mahasiswa,” cetusnya.
Menanggapi hal itu, Ruswan, Pembantu Rektor (PR) II IAIN Walisongo mengatakan apabila mahasiswa tidak melakukan registrasi dari hari yang sudah ditetapkan, maka secara tidak langsung akan dicutikan. “Kan kemarin sudah diberi jangka waktu 10 hari (1-13 Februari 2013),” kilah PR II tersebut.
Sementara, Rektor Muhibbin tetap tak bergeming dengan keputusannya. Dingin. Dan, merasa benar. “Biarkan hal ini menjadi pelajaran bagi mahasiswa, kalau ada toleransi terus menerus maka tidak akan maju. Memang, kelihatannya saya kaku karena untuk kebaikan bersama. Dan kejadian ini semoga menjadi shock terapi untuk mahasiswa. Kalau semakin banyak jumlah yang tidak melakukan registrasi, berarti semakin ampuh, dalam arti, biar mahasiswa juga sadar menghormati mahasiswa-mahasiswa lain yang sudah melakukan registrasi tepat waktu. Saya yakin, kalau pada semester ini banyak yang kena, maka semester depan tidak akan terjadi kasus serupa” tegas Muhibbin. Alamaa...(Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar